PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett melakukan perjalanan ke Moskow bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas situasi di Ukraina.
Kantor hukum agama Yahudi di Israel menyebutkan Naftali Bennet rela meninggalkan perintah agama Hari Sabat untuk terbang ke Moskow dalam misi kemanusiaan.
"Sebagai tanda urgensi misi, Bennett seorang Yahudi yang taat, meninggalkan Israel pada Sabtu pagi, selama hari Sabat, melanggar perintah agama," demikian pernyataan kantor hukum Yahudi, dikutip dari New York Times, Minggu, 6 Maret 2022.
Menurut hukum agama Yahudi, kesucian hari Sabat boleh dikesampingkan dengan prinsip memelihara kehidupan manusia.
Pertemuan Naftali Bennett terjadi saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki pekan kedua.
"Situasi di sekitar Ukraina sedang dibahas," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Pihak Israel menyampaikan pertemuan Putin dan Bennett berlangsung selama 3 jam dan dalam koordinasi pemerintah Amerika Serikat.
Baca Juga: Roundup: Fadli Zon Sebut Soekarno-Hatta Tidak Berperan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949
Selain itu, Naftali Bennett bekerja dalam koordinasi dengan Jerman dan Prancis dan 'dalam dialog berkelanjutan dengan Ukraina'.