PIKIRAN RAKYAT - Ukraina telah beralih ke mata uang kripto untuk mendanai perang militernya melawan Rusia.
Mata uang kripto telah mengambil peran penting dalam perang di Ukraina, membantu pemerintah mengumpulkan jutaan dolar untuk mendanai upaya perlawanan invasi Rusia.
Pada awal konflik, pejabat Ukraina mengunggah alamat untuk dua dompet donasi kripto di akun Twitter mereka, memudahkan para donatur dengan alamat terpusat untuk berkontribusi.
Dompet tersebut menarik lebih dari $10,2 juta atau senilai Rp146 miliar hanya dalam waktu empat hari setelah dimulainya invasi.
Baca Juga: Vladimir Putin Dicap Sakit dan Gila, Presiden Belarusia Geram: Barat Harus Buang Kebodohannya
Sejak saat itu, kripto senilai lebih dari Rp1,4 triliun telah terkumpul dalam program “Crypto Fund for Ukraina” yang dijalankan oleh Michael Chobanian.
Ia merupakan pendiri pertukaran kripto Ukraina-Kuna yang juga menyumbang sebanyak 60 persen dari total keseluruhan donasi.
“Sampai saat ini donasi masih berjalan. Dana dialokasikan untuk jatah harian tentara, rompi, dan helm anti peluru,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, Sabtu, 19 Maret 2022.
Baca Juga: Mariupol Ukraina Luluh Lantak, Warga Kelaparan di Tengah Puing dan Gelimpangan Mayat di Jalanan
Dia mengatakan bahwa sebagian besar sumbangan kripto datang dalam bentuk Bitcoin, Ethereum, dan stablecoin Tether.