kievskiy.org

PM Jepang Marah Besar Usai Rusia Setop Dialog Damai Sengketa Kepulauan Kuril: Sangat Tidak Adil

Peta wilayah Jepang.
Peta wilayah Jepang. /Pixabay/652234


PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Jepang mengungkapkan kemarahannya setelah Rusia menarik dari dari dialog damai dan membekukan proyek-proyek ekonomi terkait sengketa Kepulauan Kuril.

Hal itu terjadi setelah Jepang menjatuhkan sanksi ke Rusia akibat invasi di Ukraina yang masih berlangsung.

Diketahui, Jepang dan Rusia masih belum resmi mengakhiri permusuhan sejak Perang Dunia 2 karena sengketa pulau-pulau utara Hokaido. Pulau ini disebut Kuril oleh Rusia, sementara Jepang menyebut Wilayah Utara.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Vaksin Booster akan Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022

Pulau-pulau di utara Jepang itu direbut oleh Uni Soviet pada akhir Perang Dunia 2.

"Dalam kondisi saat ini, Rusia tidak bermaksud melanjutkan negosiasi dengan Jepang mengenai perjanjian damai," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari Reuters, Selasa, 22 Maret 2022.

Kemenlu Rusia menyebutkan posisi Jepang tidak bersahabat secara terbuka dan berupaya merusak kepentingan.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan sangat menentang keputusan Rusia karena tidak adil dan sama sekali tidak dapat diterima.

"Seluruh situasi ini telah diciptakan oleh invasi Rusia ke Ukraina, dan tanggapan Rusia untuk mendorong ini ke dalam hubungan Jepang-Rusia sangat tidak adil dan sama sekali tidak dapat diterima," katanya.

Baca Juga: Australia Resmi Luncurkan Komando Ruang Angkasa, Diposisikan Bersaing Melawan Kekuatan Antariksa China

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat