kievskiy.org

AS dan Uni Eropa Sepakat Kurangi Ketergantungan Gas Rusia, Joe Biden Sebut Vladimir Putin Penipu

Depot gas alam Astora, yang merupakan penyimpanan gas alam terbesar di Eropa Barat, terlihat di Rehden, Jerman, 16 Maret 2022.
Depot gas alam Astora, yang merupakan penyimpanan gas alam terbesar di Eropa Barat, terlihat di Rehden, Jerman, 16 Maret 2022. /Reuters/Fabian Bimmer


PIKIRAN RAKYAT
- Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa mengumumkan untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar gas Rusia setelah invasi ke Ukraina.

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan pembentukan gugus tugas bersama yang bertujuan untuk memotong ketergantungan pada impor Rusia.

"(Vladimir) Putin telah menggunakan sumber daya energi Rusia … untuk memanipulasi atau menipu tetangganya," kata Joe Biden dalam konferensi pers di Brussel, Belgia, Jumat, 24 Maret 2022, dikutip dari Aljazeera.

Baca Juga: Bawaslu Beri Kepastian Soal Pelaksanaan Pemilu 2024

"Dia menggunakan keuntungannya untuk menggerakkan mesin perangnya," katanya.

Joe Biden mengatakan AS dan Uni Eropa menyepakati untuk menuju masa depan energi yang lebih bersih.

"Inisiatif ini berfokus pada dua isu inti. Satu, membantu Eropa mengurangi ketergantungan pada gas Rusia secepat mungkin. Kedua, mengurangi permintaan gas Eropa secara keseluruhan," kata dia.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengajukan 1 syarat agar Rusia bisa menghadiri G20.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengajukan 1 syarat agar Rusia bisa menghadiri G20. Reuters/Evelyn Hockstein

Berdasarkan perjanjian tersebut, Biden mengatakan AS akan bekerja dengan mitra untuk memastikan tambahan 15 miliar meter kubik gas alam cair (LNG) untuk Uni Eropa pada tahun 2022.

Baca Juga: Presiden Baru Korea Selatan Minta Kerja Sama dari Xi Jinping Usai Korut Luncurkan Rudal Balistik ICBM

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat