kievskiy.org

Pertemuan Bersejarah, Menlu AS Antony Blinken Pamer Sekutu Timur Tengah Bersatu di Israel

Pertemuan sejarah setingkat menteri luar negeri dari Israel, AS, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Maroko di Israel. Dalam foto: Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif bin Rashid al-Zayani, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan berpose untuk a foto selama KTT Negev di Sde Boker, Israel 28 Maret 202
Pertemuan sejarah setingkat menteri luar negeri dari Israel, AS, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Maroko di Israel. Dalam foto: Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif bin Rashid al-Zayani, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan berpose untuk a foto selama KTT Negev di Sde Boker, Israel 28 Maret 202 /Reuters/Jacquelyn Martin/Pool


PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memamerkan persatuan dengan sekutunya di Timur Tengah dalam KTT bersejarah di Israel, Senin, 28 Maret 2022. Pertemuan bersejarah ini jarang diadakan di Israel.

Dalam pertemuan itu, Amerika Serikat dan sekutunya berharap menghilangkan keraguan tentang kesepakatan nuklir Iran.

Adapun para menteri luar negeri yang hadir dalam pertemuan itu dari Mesir, Israel, AS, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko.

Diketahui, UEA, Bahrain dan Maroko telah menormalkan hubungan dengan Israel yang ditengahi Amerika Serikat pada tahun 2020.

Baca Juga: Elektabilitas PDIP, Gerindra, Golkar Tiga Teratas, Prabowo Kalahkan Ganjar dan Anies di Bursa Capres 2024

Juga ada Menteri Luar Negeri Mesir, yang pada 1979 menjadi negara Arab pertama yang berdamai dengan Israel.

"Kaum moderat (wilayah) berkumpul untuk berbicara dan membentuk front melawan para ekstremis," kata Gil Haskel, seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Israel, merujuk pada Iran, dikutip dari Reuters.

"Ada nuansa, perspektif berbeda yang sedang dibahas atau diperdebatkan, ada beberapa kesepakatan tentang beberapa masalah dan kurang begitu tentang yang lain - tetapi tidak ada keraguan di ruangan ini bahwa Iran tidak boleh (punya) nuklir," katanya.

Antony Blinken mengatakan kesepakatan nuklir 2015 merupakan cara terbaik untuk mengendalikan program nuklir Iran.

"Ketika sampai pada elemen yang paling penting, kami saling berhadapan. Kami berdua berkomitmen, keduanya bertekad bahwa Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir," kata Blinken.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat