PIKIRAN RAKYAT - Mayoritas warga Timur Tengah muak pada drama Amerika Serikat di Ukraina.
Mereka dinilai, sebagai polisi yang berhasil disuap, sehingga berani memerangi Rusia, meski tak akan pernah menang.
AS dan Barat terus mengkampanyekan dan menerapkan hukum internasional, dengan menjatuhkan sanksi yang melumpuhkan Rusia.
Dari corong-corong media yang sudah dikuasai, AS dan Barat mulai menyambut para pengungsi dengan tangan terbuka dan mendukung perlawanan bersenjata Ukraina pada Rusia.
Baca Juga: Konflik dengan Israel Belum Temukan Titik Terang, Palestina Minta Kebebasan Beribadah di Al Quds
Rupanya apa yang dilakukan AS dan Barat memantik kemarahan di Timur Tengah. Masyarakat di sana melihat standar ganda yang mencolok dalam cara AS dan Barat menanggapi konflik internasional.
Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Malki dalam sebuah forum keamanan di Turki awal bulan ini, mengatakan, negaranya selama 70 tahun berusaha mempertahankan sejengkal tanah dari kerakusan Israel.
Selama itu juga, Riad Malki mengatakan tidak pernah ada yang berani mengutuk Israel dari negara-negara Barat dan AS.
“Kami telah melihat, semuanya ini nyata. Selama lebih dari 70 tahun kami mempertahankan negara, tapi tak ada yang memberi sanksi pada mereka (Israel)," katanya.