kievskiy.org

Krisis Makanan Imbas Lockdown, Warga Shanghai China Terpaksa Makan Rumput Semak

Ilustrasi. Lockdown di China picu panic buying di supermarket, warga Shanghai yang tak kebagian makanan terpaksa memakan rumput semak.
Ilustrasi. Lockdown di China picu panic buying di supermarket, warga Shanghai yang tak kebagian makanan terpaksa memakan rumput semak. /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Warga Shanghai, China, berbondong-bondong memadati supermarket dan toko kelontong.

Hal tersebut menyusul kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah kasus Covid-19 melonjak di sana.

Di saat negara lain mulai melonggarkan aturan, China bersikukuh memberlakukan lockdown ketat di sejumlah wilayah.

Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan akan menerapkan lockdown di Shanghai dalam dua tahap.

Baca Juga: Seruan Gulingkan Putin Jadi Blunder Joe Biden, Demokrat Disebut Mulai Beri Karpet Merah untuk Hillary Clinton

Penerapan lockdown diklaim merupakan bagian dari pengujian Covid-19 selama 9 hari setelah total kasus di kota tersebut melampaui 13.000.

Namun, pada 29 Maret 2022, kasus harian melonjak naik. Kota Shanghai pun telah dibagi menjadi dua bagian.

Lockdown dan pengujian massal selama 4 hari di daerah Pudong dimulai sejak Senin, 28 Maret 2022.

Sementara wilayah Puxi yang berada di tepi berat baru akan memberlakukan lockdown mulai Jumat, 1 April 2022.

Baca Juga: Amerika Serikat Terseret, Rusia Sebut Ukraina Bakal Bernasib Sama Seperti Afghanistan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat