kievskiy.org

Rusia Sebut 134.500 Tentara Wajib Militer Bukan untuk Invasi, Analis Nilai Putin Ingin Selamatkan Reputasi

Isu wajib militer di Rusia tengah mencuat, Putin disebut ingin selamatkan reputasi
Isu wajib militer di Rusia tengah mencuat, Putin disebut ingin selamatkan reputasi /Reuters/Maxim Shemetov

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatangani dekrit yang memerintahkan 134.500 wajib militer (wamil) baru untuk jadi bagian dari tentara Skema Musim Semi Tahunan Rusia.

Dekrit yang disahkan pada Kamis, 31 Maret 2022 itu menyita atensi publik, saat Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan invasi.

Pengumuman dinilai mencurigakan, lantaran perintah dekrit datang tepat lima minggu setelah invasi Rusia, setelah pasukan mereka terpukul mundur akibat perlawanan sengit dari Ukraina.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu sebelumnya mengatakan, tidak satu pun dari tentara draf musim semi tahunan itu yang akan dikirim ke wilayah konflik.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 1 April 2022: Libra, Scorpio, dan Sagitarius, Merasa Kecewa Lantaran Sudah Lama Jomblo

Isu keterlibatan wajib militer dalam perang sangat sensitif. Rusia dinilai inkonsisten sebab pada 9 Maret, Kementerian Pertahanan sempat mengakui beberapa dari mereka telah dikirim ke Ukraina.

Meski kabar itu langsung dibantah Presiden Putin dalam berbagai kesempatan, dengan mengatakan hanya tentara dan perwira profesional yang dikirim dalam invasi.

Juru bicara Putin menjelaskan, presiden sempat memerintahkan jaksa militer untuk menyelidiki dan menghukum pejabat yang bertanggung jawab atas pengiriman tentara wajib militer ke Ukraina.

Baca Juga: The Negotiation, Film yang Pertemukan Hyun Bin dan So Ye Jin

Instruksi Vladimir Putin sangat saklek. Dia mengecualikan seluruh tentara wamil untuk mengikuti kegiatan apapun yang berkaitan dengan invasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat