kievskiy.org

Ukraina Ubah Dokumen Negosiasi Usai dari Istanbul, Zelensky Ingin Lanjutkan Permusuhan dengan Rusia?

Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina. /Pixabay/Geralt

PIKIRAN RAKYAT - Rusia dan Ukraina sudah lebih dari 6 kali melakukan perundingan perdamaian untuk mengakhiri invasi yang sedang terjadi.

Dalam pertemuan terakhir, kedua negara melakukan negosiasi damai di Istanbul, Turki pada 29 Maret 2022 lalu.

Berdasarkan hasil negosiasi, delegasi Rusia melaporkan jika Kiev telah siap dengan status netral, non-blok dan non-nuklir.

Namun ketentuan dalam rancangan perjanjian yang disampaikan kepada negosiator Rusia oleh Ukraina berbeda dari yang digariskan pada pembicaraan yang diadakan di Istanbul tersebut.

Baca Juga: Tragedi Bucha: Jerman Temukan Bukti Mengejutkan, Rusia Benar Lakukan Pembunuhan?

“Kemarin pihak Ukraina mempresentasikan rancangan perjanjiannya kepada negosiator kami yang menunjukkan penyimpangan yang jelas dari ketentuan utama yang disepakati pada pertemuan di Istanbul pada 29 Maret. Ketentuan ini ditetapkan dalam dokumen yang ditandatangani oleh David Arakhamia, kepala dari delegasi Ukraina," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Sebelumnya dalam negosiasi Ukraina setuju bahwa jaminan keamanan masa depan untuk Ukraina tidak akan berlaku untuk Krimea dan Sevastopol.

Namun dalam draf kesepakatan yang baru, Ukraina justru menuliskan hal lain.

"Draf yang disajikan kemarin tidak berisi pernyataan yang jelas ini. Sebaliknya, ia menawarkan formulasi yang tidak jelas tentang semacam 'kontrol efektif' per 23 Februari'," kata Lavrov menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat