kievskiy.org

AS Tuduh Rusia Penjahat Perang, Korea Utara Sebut Biden Orang Tua Pikun

Bagi Korea Utara, Permintaan Biden agar Presiden Putin diadili atas dugaan kekejaman terhadap warga sipil di Bucha adalah permintaan konyol.
Bagi Korea Utara, Permintaan Biden agar Presiden Putin diadili atas dugaan kekejaman terhadap warga sipil di Bucha adalah permintaan konyol. /Reuters/Kevin Lamarque

PIKIRAN RAKYAT - Korea Utara menggambarkan sosok Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden sebagai orang tua dalam kepikunannya.

Sebutan syarat cacian itu muncul setelah Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang.

Bagi Korea Utara, permintaan Biden agar Presiden Putin diadili atas dugaan kekejaman terhadap warga sipil di Bucha adalah permintaan konyol.

Sebuah komentar dalam berita resmi Korean Central News Agency (KCNA) pada Sabtu, 9 April, mengatakan AS berbicara buruk tentang presiden Rusia dengan data yang tidak berdasar.

Baca Juga: Ukraina Mobilisasi Pengangkutan Ribuan Jasad Tentaranya, Rusia Peringatkan Soal 'Pembantaian' Lainnya

"Pernyataan sembrono seperti itu hanya dapat dibuat oleh keturunan Yankee [orang Amerika], yang menguasai agresi dan plot-breeding," ujarnya lagi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

Dalam komentar yang sama, Korea Utara menyebut Presiden Biden dikenal karena kesalahan lidahnya yang berulang.

"Masalahnya bisa jadi terletak di ranah intelektual. Ucapannya yang sembrono itu hanya menunjukkan kecerobohan seorang lelaki tua dalam kepikunannya," kata komentar tersebut.

Baca Juga: Kanye 'Ye' West Pilih Mundur dari Coachella 2022, Gara-Gara Kim Kardashian?

Masa depan AS dikatakan akan suram lantaran dipimpin oleh individu yang begitu lemah mengelola kekuasaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat