kievskiy.org

Ukraina Mobilisasi Pengangkutan Ribuan Jasad Tentaranya, Rusia Peringatkan Soal 'Pembantaian' Lainnya

Ilustrasi tentara Rusia - Seorang dokter ahli bedah asal Ukraina memberikan klaim bahwa Rusia mengisi mainan anak-anak dengan bahan peledak.
Ilustrasi tentara Rusia - Seorang dokter ahli bedah asal Ukraina memberikan klaim bahwa Rusia mengisi mainan anak-anak dengan bahan peledak. /Reuters/Didor Sadulloev

PIKIRAN RAKYAT - Pada 24 Februari 2022, Rusia memulai operasi khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Mereka juga melakukan operasi khusus sebagai tanggapan atas seruan bantuan dari republik rakyat Donetsk dan Lugansk dalam melawan agresi pasukan Ukraina.

Perkembangan terkini, banyak serangan mematikan di wilayah Ukraina, dimana pelaku penerangan saling melakukan propaganda.

Ukraina yang dalam hal ini target operasi, menuding semua yang terjadi di negara tersebut adalah tanggung jawab Rusia.

Baca Juga: Sepasang Helikopter Ukraina Ditembak Jatuh, Dua Awak Terluka Diselamatkan Rusia

Namun, Rusia membantah dan menuding Ukraina yang menyebabkan kehancuran bagi rakyatnya sendiri, termasuk pemboman di Mariupol dan serangan sipil di Bucha.

Terakhir adalah serangan pada sebuah stasiun dengan rudal jarak dekat berdaya hancur tinggi.

Serangan tersebut juga tidak jelas siapa pelakunya, baik Ukraina maupun Rusia saling tuding.

Akan tetapi dalam serangan mematikan, Rusia yang memulai operasi militer menjadi yang paling disorot dunia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat