kievskiy.org

Rusia Habis Kesabaran, Militer AS dan NATO Jadi Target Serangan Jika Mendekati Zona Perang Ukraina

Ilustrasi tentara Rusia - Seorang dokter ahli bedah asal Ukraina memberikan klaim bahwa Rusia mengisi mainan anak-anak dengan bahan peledak.
Ilustrasi tentara Rusia - Seorang dokter ahli bedah asal Ukraina memberikan klaim bahwa Rusia mengisi mainan anak-anak dengan bahan peledak. /Reuters/Didor Sadulloev

PIKIRAN RAKYAT - Operasi Rusia akibat keengganan Kiev untuk menghentikan genosida ras Rusia di Donbas.

Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov mengatakan bahwa Barat menghasut pertumpahan darah lebih lanjut di Ukraina dengan memasok banyak senjata ke wilayah tersebut.

Anatoly Antonov mengatakan pada Newsweek, keengganan rezim Kiev untuk menghentikan genosida ras Rusia dan melaksanakan kewajibannya di bawah perjanjian internasional telah menyebabkan operasi militer khusus.

"Operasi militer khusus di Ukraina adalah hasil dari keengganan rezim Kiev untuk menghentikan genosida Rusia melalui pelaksanaan kewajibannya berdasarkan perjanjian internasional," katanya pada Jumat, 8 April 2022.

Baca Juga: Serangan Embargo Polandia Bisa Runtuhkan Rusia, Warsawa Minta Negara Barat Kompak

Menurut utusan Rusia itu, kegilaan nasionalis dan sentimen pembangkangan rezim Kiev yang membuat Ukraina memilih "jalan militerisasi cepat" dengan bantuan dari luar negeri.

"Negara-negara anggota NATO telah memulai eksplorasi militer di Ukraina," kata Antonov.

"Itu dibanjiri persenjataan Barat sementara Presiden Vladimir Zelensky Kiev mengumumkan rencana untuk memperoleh senjata nuklir, yang akan mengancam tidak hanya negara-negara tetangga, tetapi juga seluruh dunia," ucap duta besar Rusia menekankan.

Dia mengatakan bahwa Barat menghasut pertumpahan darah lebih lanjut di Ukraina dengan memompa negara itu dengan senjata.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat