kievskiy.org

Mariupol Belum Menyerah, Tentara Ukraina yang Tersisa Menolak Ultimatum Rusia

Ilustrasi. Rusia mengeluarkan ultimatum untuk tentara Ukraina.
Ilustrasi. Rusia mengeluarkan ultimatum untuk tentara Ukraina. /Reuters/Zohra Bensemra

PIKIRAN RAKYAT - Mariupol sudah menjadi kota pelabuhan yang begitu hancur berantakan, tetapi tentara Ukraina yang tersisa menolak ultimatum Rusia untuk mereka menyerah dan meletakkan senjata.

Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal lantas menegaskan bahwa tentara Ukraina yang tersisa di Mariupol memilih tetap bertempur, meski sudah keluar ultimatum Rusia untuk mereka menyerah sebelum fajar pada Minggu, 17 April 2022.

Lebih lanjut, tentara Ukraina dikabarkan akan terus bertempur di tengah ancaman ultimatum Rusia untuk mereka menyerah dengan batas waktu ditentukan.

"Kota ini masih belum jatuh," tegas Denys Shmyhal kepada program ABC, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Baca Juga: Mariupol Jadi Titik Balik Invasi di Ukraina, Pakar China: Rusia Bisa Kalah, Jika Tak Ambil Alih

Bahkan, pejuang Ukraina yang tersisa masih bertahan di pabrik baja Azovstal, meski Rusia mengklaim telah memiliki kendali atas daerah perkotaan Mariupol.

Bagi Rusia, Mariupol harus dikuasai sebagai hadiah untuk invasi yang dijalankan selama dua bulan terakhir, sekaligus untuk menjadi jalur darat yang menghubungkan Donetsk dan Krimea.

Rusia telah memutuskan fokus ke serangan darat, setelah mereka gagal mengatasi perlawanan Ukraina di utara.

Sedangkan sejauh ini, akibat invasi Rusia sejak 24 Februari 2022 itu, tercatat sekitar 4 juta warga sipil Ukraina telah meninggalkan negara yang perlahan dihancurkan dengan jejak kematian dari ribuan orang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat