kievskiy.org

Mariupol Jadi Titik Balik Invasi di Ukraina, Pakar China: Rusia Bisa Kalah, Jika Tak Ambil Alih

Seorang warga berdiri dengan barang-barangnya di jalan dekat gedung yang terbakar selama konflik Ukraina-Rusia, di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 10 April 2022.
Seorang warga berdiri dengan barang-barangnya di jalan dekat gedung yang terbakar selama konflik Ukraina-Rusia, di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 10 April 2022. /Alexander Ermochenko/Reuters

 

PIKIRAN RAKYAT - Mariupol sedang dalam situasi terburuk setelah warga sipil setempat terus berupaya bertahan hidup dari serangan pasukan Rusia selama beberapa minggu terakhir.

Mariupol, kota pelabuhan di Ukraina yang sudah hancur berantakan akibat invasi Rusia, tetapi warga sipil setempat memilih bertahan hidup dengan sembunyi di pabrik besi Azovstal.

Namun bagi Rusia, Mariupol menjadi titik balik invasi di Ukraina hingga harus secepatnya dikuasai, sehingga mereka pun memberi ultimatum berbatas waktu untuk warga sipil setempat segera menyerah.

Atas sebab ultimatum pasukan Rusia ke warga sipil Mariupol itu, para pakar di China tertarik menyoroti invasi di Ukraina yang diklaim akan mencapai titik balik.

Baca Juga: Rusia Beri Ultimatum Mariupol untuk Menyerah, Presiden Ukraina: Jika Terjadi, Negosiasi Berakhir

Menurut pandangan pakar, pasukan Rusia yang bisa mengambil alih Mariupol akan membantu menentukan dasar operasi militer berikutnya di Ukraina, yang mana Mariupol disebut jalur yang menghubungkan Lugansk, Donetsk, dan Krimea.

Dalam arti lain, Mariupol yang dikuasai akan mempermudah Rusia mengamankan kendali atas pantai Ukraina di Laut Azov dan membantu kelancaran pasokan militer melalui laut.

Kemudian, pakar menyoroti tindakan AS dan NATO yang terus melakukan pengiriman senjata ke Ukraina, yang sebenarnya hanya memperpanjang konflik.

Bahkan, pakar memberi peringatan bahwa keterlibatan AS dan NATO yang aktif mengirim bantuan senjata, hanya akan mempengaruhi kerangka keamanan Eropa dalam jangka panjang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat