kievskiy.org

China Soroti Masalah HAM AS yang Terus Memburuk Usai Muncul Kasus Serupa George Floyd

Jubir Kemenlu China Wang Wenbin saat berbicara di konferensi di Beijing pada 3 Maret 2022.
Jubir Kemenlu China Wang Wenbin saat berbicara di konferensi di Beijing pada 3 Maret 2022. /Reuters/Carlos Garcia Rawlins

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Luar Negeri China menyatakan prihatin mendalam atas situasi Hak Asasi Manusia (HAM) yang memburuk di Amerika Serikat (AS).

China menyampaikan rasa prihatin atas HAM AS setelah terjadi penembakan fatal seorang pria Afrika-Amerika, Patrick Lyoya oleh polisi AS pada 4 April 2022 lalu.

Dengan terjadinya penembakan fatal pria Afrika-Amerika oleh polisi AS itu, China mengungkap rasa prihatin atas penegakan HAM AS yang terus memburuk.

Bahkan, China menyebut masalah HAM AS yang memburuk telah bersifat jangka panjang dan sistemik.

Baca Juga: Empat Pria Nekat Perkosa Biawak, Terancam Hukuman 7 Tahun Penjara

Sebagai informasi, Patrick Lyoya menjadi korban tewas dalam penembakan secara serampangan oleh polisi AS.

Lyoya menjadi korban penembakan brutal oleh polisi AS selama pemberhentian lalu lintas pada 4 April 2022 lalu.

Diketahui dari rekaman kejadian, warga negara Kongo-Amerika yang berusia 26 tahun itu tewas setelah dipaksa berbaring telungkup di tanah, kemudian polisi kulit putih mengangkanginya dan menembak di bagian belakang kepalanya.

Atas sebab itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyatakan rasa prihatin atas kejadian itu, yang berarti menambah daftar bukti kekerasan berdasarkan diskriminasi rasial.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat