kievskiy.org

Janji Rusia ke Ukraina, Perang Berhenti jika NATO Angkat Kaki

Tentara pro-Rusia menaiki kendaraan bersenjata dalam invasi Rusia ke Ukraina di selatan Kota Mariupol, Ukraina pada 17 April 2022.
Tentara pro-Rusia menaiki kendaraan bersenjata dalam invasi Rusia ke Ukraina di selatan Kota Mariupol, Ukraina pada 17 April 2022. /Reuters/Alexander Ermochenko REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Keberadaan NATO dan tingkah Amerika Serikat dan Barat yang memasok senjata rupanya memperkeruh suasana pertempuran Rusia dan Ukraina.

Rusia tak akan menghentikan peperangan selama AS dan Barat terus menjadikan Ukraina 'boneka' dalam peperangan dengan berbicara perdamaian tapi memasok banyak senjata untuk bertempur.

Dengan kondisi yang berbalik itu, Rusia menilai jika AS dan Barat tidak perlu mengajari HAM dalam peperangan, selama mereka membiarkan diri mereka bertingkah arogan.

Selama ini Rusia mengungkap jika sebaian peralatan perang Ukraina sejak 24 Februari 2022, dipasok AS dan Barat.

Baca Juga: Kiky Saputri Roasting Erick Thohir, Singgung Elektabilitas Sang Menteri

Bahkan sebelum pengumuman operasi khusus dimulai, perbatasan timur Rusia sudah menumpuk senjata-senjata kiriman Barat dan AS.

Siapapun negaranya jika sudah dikepung senjata, maka melawan adalah cara paling terhormat.

Dengan perkembangan situasi saat ini, Rusia akhirnya memasukan keberadaan AS, Barat dan NATO dalam syarat peperangan berhenti.

Baca Juga: Iran Umumkan Tangkap 3 Agen Mata-mata Mossad Israel, Diduga Terlibat Penyebaran Informasi Rahasia

Kepala Departemen CIS Kedua Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexey Polishchuk mengatakan jika operasi militer khusus akan berakhir ketika tugasnya terpenuhi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat