kievskiy.org

China Cuek Korea Utara Uji Coba Rudal Berisiko Tinggi, Pengamat: Persekutuan Komunis Jauh Lebih Kuat

Ilustrasi bendera Korea Utara.
Ilustrasi bendera Korea Utara. /Reuters Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Beijing adalah satu-satunya sekutu Korea Utara. Saat Korea Utara melakukan uji coba senjata berpemandu taktis baru pekan lalu di bawah pengawasan Kim Jong Un, sekutu terdekatnya, Beijing, tampaknya hampir tidak mengangkat alis meskipun resikonya tinggi.

Uji coba rudal telah terjadi dengan frekuensi yang meningkat di Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir, tetapi kali ini sedang menguji sistem senjata baru yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nuklirnya.

Media Korea Utara menggambarkan senjata itu sebagai salah satu "signifikansi besar" yang secara drastis akan meningkatkan daya tembak unit artileri jarak jauh garis depan dan meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian nuklir taktis.

Tes rudal yang bertepatan dengan peringatan 110 tahun kelahiran pendiri negara Kim Il Sung, telah menimbulkan kekhawatiran di Korea Selatan dan Jepang, serta di Amerika Serikat. 

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Unggah Foto Anak dan Kirim Pesan Menyentuh Setelah Berkabung

Pada bulan Maret 2022, Korea Utara juga melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. 

Apa yang dilakukan Korut melanggar moratorium yang diberlakukan sendiri dengan menembakkan rudal berkemampuan nuklir terbesar mereka, menurut NK News.

Citra satelit juga menunjukkan aktivitas baru di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri, yang secara resmi ditutup pada 2018.

Baca Juga: Rekayasa Ganjil Genap di Tol Cikampek Sampai Tol Kalikangkung pada Arus Mudik dan Balik Lebaran 2022

"Setelah tes, Beijing mengirim utusan khusus ke Washington minggu ini," kata Yun Sun, direktur Program China di Stimson Center di Washington, DC.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat