PIKIRAN RAKYAT - Sejak operasi militer khusus Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, kedua negara tersebut terus bersitegang hingga hari ini. Bahkan tidak sedikit negara terkena imbas dan "ikut campur" dalam salah satu krisis di 2022 ini.
Uni Eropa, Amerika Serikat, hingga negara-negara Asia pada setiap bloknya ikut terkena dampak dari konflik Ukraina-Rusia, hingga muncul isu-isu liar tentang World War III atau perang dunia III akan pecah akibat konflik berlarut ini.
Pendapat soal Perang Dunia III ini juga disampaikan oleh Kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin.
"Perlu diingat bahwa menghancurkan pesawat ruang angkasa asing berarti Perang Dunia III. Ini adalah casus belli, tidak ada keraguan tentang itu," katanya pada Sabtu, 23 April 2022, dikutip dari Russia Today.
Baca Juga: Sinopsis Film Fury, Aksi Brad Pitt Jadi Tentara di Perang Dunia II
Baca Juga: Perpustakaan yang Selamat Saat Perang Dunia II Akhirnya Hancur di Tangan Rusia
Casus belli adalah istilah latin untuk alasan hukum formal memulai sebuah perang.
Rogozin mengomentari keputusan Amerika Serikat untuk berhenti melakukan uji coba rudal anti-satelit yang sebelumnya Wakil Presiden AS Kamala Harris menyebut penghancuran satelit selama uji coba tersebut adalah tindakan gegabah.
"Sembrono dan tidak bertanggung jawab karena bisa menyisakan puing-puing di ruang angkasa yang berbahaya," kata Kamala Harris pada Senin lalu.
Kepala Roscosmos itu pun menganalogikan pernyataan Kamala Harris sebagai orang yang "berpura-pura seperti merpati" karena mereka telah melakukan uji coba tersebut.