kievskiy.org

Sorot Larangan Ekspor Minyak Sawit dari Indonesia, Pakar China Akui Negaranya Terkena Dampak

Ilustrasi Kelapa Sawit.
Ilustrasi Kelapa Sawit. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - China akan menghadapi kesulitan pasokan minyak sawit setelah Indonesia mengumumkan larangan ekspor.

Sebagai importir minyak sawit terbesar kedua di dunia, China akan mendapat kesulitan saat Indonesia mengeluarkan larangan ekspor.

Selama ini, minyak sawit menjadi bahan pokok yang paling dikonsumsi di dunia dengan volume perdagangan tertinggi, termasuk China yang selalu mengambil pasokan dari Indonesia.

Namun sejak konflik Rusia-Ukraina meletus, harga minyak sawit melambung tinggi hingga berbagai negara di dunia terkena dampak kelangkaan.

Baca Juga: Setelah Indonesia Larang Ekspor CPO, Malaysia Yakin Bisa Penuhi Permintaan Minyak Sawit Dunia

"Harga domestik untuk minyak kedelai, minyak kacang tanah dan minyak colza akan naik karena meskipun permintaan secara keseluruhan tetap normal, minyak sawit, sumber pasokan utama, menurun," kata Chen Hao, seorang orang dalam industri grosir dan eceran biji-bijian yang berbasis di Shanghai.

Diketahui dari situs perdagangan komoditas China, Beijing rutin melakukan impor 258.300 ton minyak sawit dari Indonesia dan 242.800 ton dari Malaysia pada kuartal pertama 2022, di mana masing-masing menyumbang sekitar 52 persen dan 48 persen dari total impor China

Sejak larangan yang dikeluarkan Indonesia, ketergantungan China terhadap impor minyak sawit begitu terlihat jelas.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global Times, menurut pandangan pakar, akibat dari larangan itu akan mempengaruhi China, di mana minyak kacang tanah akan menjadi bahan pokok pengganti yang dibutuhkan masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat