kievskiy.org

Pertama Kali Omicron BA.2.3 Terdeteksi di China, Pakar Sebut Penanganannya Tak Berubah

Pekerja berbaju hazmat mengumpulkan tes swab dari penduduk tempat pengujian asam nukleat darurat di distrik Chaoyang, Beijing, China, 14 Maret 2022.
Pekerja berbaju hazmat mengumpulkan tes swab dari penduduk tempat pengujian asam nukleat darurat di distrik Chaoyang, Beijing, China, 14 Maret 2022. /Reuters/Tingshu Wang REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - China baru mengumumkan temuan Omicron BA.2.3 di Yantai, Provinsi Shandong meski sudah menerapkan penguncian ketat di beberapa kota besarnya.

Penemuan kasus Covid-19 Omicron BA.2.3 di Yantai ini merupakan pertama kali terdeteksi di China.

Ini terjadi setelah otoritas kesehatan wilayah Yantai melakukan pengurutan genetik terhadap 16 kasus yang dilaporkan, yang ternyata memiliki rantai penularan yang sama.

Sejauh ini, Yantai, salah satu kota pelabuhan di China, telah melaporkan 36 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Baca Juga: Soal Perdagangan Daging Anjing di Solo, Gibran Rakabuming: Saya yang Pusing

Yantai sendiri merupakan pelabuhan penting di Laut Bohai, China yang sering dilalui lalu lintas kargo.

Menurut ahli imunologi setempat, kemunculan kasus Covid-19 Omicron BA.2.3 ini diperkirakan tidak akan membuat perbedaan besar dalam perang melawan pandemi di China.

"Namun, karena mutasinya bukan perubahan signifikan dari galur pendahulunya, itu tidak diharapkan berdampak pada situasi epidemi secara keseluruhan dan langkah-langkah pencegahan di China," ungkap Zhuang Shilihe, seorang ahli imunologi yang berbasis di Guangzhou, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global Times.

Baca Juga: Varian Baru Omicron Jadi Ancaman dan Sangat Mudah Menular, New York Catat Lonjakan Kasus 90 Persen

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat