PIKIRAN RAKYAT - Orang-orang Palestina mengatakan Jenin selalu menjadi pusat bagi kelompok-kelompok perlawanan Palestina, meskipun upaya Israel terus-menerus untuk membasmi mereka.
Beberapa bulan menjelang peringatan 20 tahun serangan Israel 9 April 2002 di kamp pengungsi Jenin, operasi dan penangkapan Israel di dan sekitar Kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki sedang meningkat.
Pada hari peringatan itu, pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran di kamp yang terletak di jantung kota Jenin.
Saat pejuang Palestina merespons, serangan itu memuncak dalam dua jam pertempuran jalanan yang sengit yang menyebabkan satu pejuang Palestina tewas dan 13 lainnya terluka.
Baca Juga: China Paksa Aturan 'Nol Covid' di Taiwan, PM Su Tuding Beijing Kejam
Eskalasi itu membawa kembali ingatan akan konfrontasi mematikan yang terjadi 20 tahun lalu.
Ketika itu terjadi penyerangan Israel di kamp menewaskan sedikitnya 52 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, menurut penyelidikan Human Rights Watch (HRW). Ada juga 23 tentara Israel tewas dan beberapa lainnya terluka.
Hari itu, 20 tahun yang lalu, menandai titik balik bagi Jenin – kota dan kamp – menjadikannya simbol perlawanan bagi warga Palestina.
Baca Juga: Info Mudik Lebaran 2022: Waspada 11 Titik Rawan Kecelakaan di Sulteng
“Ada dua tempat di Palestina yang tidak pernah bisa ditaklukkan sepenuhnya oleh Israel – Jenin dan Gaza,” Diana Buttu, seorang analis politik dan pengacara Palestina mengatakan kepada Al Jazeera.