kievskiy.org

China Paksa Aturan 'Nol Covid' di Taiwan, PM Su Tuding Beijing Kejam

Dokumentasi: Penduduk Taiwan menyambut kedatangan utusan AS.
Dokumentasi: Penduduk Taiwan menyambut kedatangan utusan AS. /Reuters/Ann Wang

PIKIRAN RAKYAT - Bencana yang ditimbulkan Covid-19 belum sepenuhnya berakhir di Taiwan. Akan tetapi, mereka tak bisa berbuat banyak melawan intervensi China di saat jiwa warga negaranya terancam.

Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang menyatakan, berdasarkan laporan pada Kamis, 28 April 2022, warga yang dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 11.353 kasus baru.

Angka itu diakui Su sebagai yang terburuk terjadi di Taiwan semenjak awal virus mematikan tersebut ditemukan di Wuhan, China.

Lebih mengerikan, kasus penyakit menular telah meningkat sejak pemerintah pulau itu mengumumkan bahwa mereka akan berhenti mempraktikkan kebijakan "nol-Covid".

Baca Juga: Buntut Satu Kasus Kematian Usai Tak Dipinjamkan Ambulans, Warga Sekampung Ngamuk Geruduk Puskesmas

Baca Juga: Fuji Dikabarkan Bakal Dilamar Tahun Depan, Haji Faisal Peringatkan Thariq Halilinatar

"Taiwan tidak berniat untuk kembali ke penguncian 'secara kejam warganya seperti kebijakan China yang mengekang penyebaran Covid-19 di pulau itu," kata Perdana Menteri Su Tseng-chang selama kunjungan hari Minggu ke Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan.

Pernyataan perdana menteri datang di tengah lonjakan infeksi Covid-19 dan permintaan yang menyertainya untuk tes di pulau berpenduduk 23 juta itu.

Su mengatakan, upaya penahanan mereka, meskipun tidak sebanding dengan Shanghai, telah "dipuji oleh dunia."

"Kami tidak akan mengunci negara dan kota-kota sekejam China," kata Su.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat