kievskiy.org

Taiwan Sebut Kebijakan Lockdown China Sangat Kejam: Kami Tidak Akan Mengikutinya

Petugas berbaju hazmat di tengah melonjaknya kasus COvid-19 di Shanghai, China pada 21 April 2022.
Petugas berbaju hazmat di tengah melonjaknya kasus COvid-19 di Shanghai, China pada 21 April 2022. /Reuters/Andrew Galbraith REUTERS


PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang mengatakan kebijakan lockdown yang diberlakukan China dalam menekan penyebaran Covid-19 merupakan tindakan yang kejam. Ia menyebut Taiwan tidak akan mengikuti langkah China tersebut.

"Kami tidak akan mengunci negara dan kota-kota sekejam China," kata PM Su Tseng-Chang, dikutip dari Reuters, Minggu, 1 Mei 2022.

Su Tseng-chang mengaku tindakan pengendalian penyebaran Covid-19 di Taiwan telah mendapat pujian dari dunia. Ia menyebut metode lockdown Taiwan dilakukan secara bertahap.

"Kami punya rencana, dan ada ritme untuk itu," ujarnya.

Baca Juga: Komentari Rektor ITK, Mahfud MD Ungkap Sejak 1990-an Banyak Profesor di Kampus Besar Jadi Berhijab

Pekan lalu, Kantor Urusan Taiwan di China menyebutkan model baru pemerintah Taiwan dalam menangani pandemi akan menyebabkan banyak kematian.

Namun, faktanya kehidupan warga di sebagian besar Taiwan tetap berjalan seperti biasa. Pemerintah Taiwan kini sedang mempertimbangkan pelonggaran aturan karantina Covid-19.

Pada awal 2022, Taiwan menghadapi lonjakan kasus Covid-19 sekira 75.000 kasus, yang sebagian besar akibat gelombang varian Omicron.

Baca Juga: Daftar Bengkel Jaga Yamaha di Jawa Barat Selama Mudik Lebaran 2022

Akibat tingginya tingkat vaksinasi, sebagian besar kasus Covid-19 di Taiwan hanya memiliki gejala ringan dan tidak bergejala.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat