kievskiy.org

Finlandia 80 Persen Berpotensi Gabung NATO Sepakat Beroposisi dengan Rusia

Bendera Finlandia.
Bendera Finlandia. /Pexels/Baptiste Valthier

PIKIRAN RAKYAT – Finlandia dan Swedia menyambut tatanan keamanan baru, karena kedua negara itu bersiap untuk mengajukan tawaran keanggotaan NATO.

Pada bulan Januari, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin sempat menegaskan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan aliansi keamanan manapun.

Tetapi pada awal April 2022, tepatnya ketika invasi Rusia di Ukraina semakin memburuk, sikap mereka telah sepenuhnya berubah.

Eks Perdana Menteri Finlandia, Alexander Stubb mengatakan bahwa dirinya memahami betul asal muasal perubahan dramatis itu.

Baca Juga: Gencatan Senjata Pertama Kalinya Berhasil Diberlakukan di Mariupol, Zelenskiy Senang 100 Warga Dievakuasi

Baca Juga: 7 Rekomendasi Serial dan Film yang Wajib Ditonton sebelum Menonton Doctor Strange 2

Stubb, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Keuangan Finlandia, saat ini berprofesi sebagai profesor dan direktur di School of Transnational Governance, yang berbasis di European University Institute di Florence.

Dia menjelaskan, keputusan keanggotaan NATO di Finlandia diambil pada 24 Februari, pukul lima pagi waktu setempat.

Menurutnya, tepat ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang Ukraina, saat itulah opini publik pada dasarnya berubah 180 derajat.

Dari 50 persen menentang dan 20 persen mendukung, berubah menjadi 50 persen mendukung dan 20 persen menentang keanggotaan NATO.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat