PIKIRAN RAKYAT - Finlandia melalui pernyataan Presiden Sauli Niinisto telah mengonfirmasi persiapan mengajukan keanggotaan NATO, sehingga ini menarik perhatian para pakar China.
Selain Finlandia, Swedia juga disorot oleh para pakar China, terutama saat partai pemerintah setempat telah menyatakan dukungan pengajuan keanggotaan NATO.
Mengenai keputusan Finlandia dan Swedia ini, para pakar China menyebut dua negara tetangga Rusia yang siap bergabung ke NATO itu, akan memberi tekanan lebih kuat terhadap Moskow.
Cui Hongjian, seorang pakar yang juga merupakan direktur Departemen Studi Eropa di Institut Studi Internasional China menguraikan pendapat tentang reaksi Rusia ke depannya setelah pengajuan keanggotaan Finlandia dan Swedia diproses oleh NATO.
Baca Juga: Tiket Semifinal SEA Games Diamankan Indonesia, Shin Tae-yong Ungkap Ramuan Pembawa Kemenangan
Menurut Cui Hongjian, Finlandia dan Swedia memiliki ekonomi dan militer yang kuat, sehingga kedua kemampuan ini pasti akan meningkatkan tekanan pada Rusia.
Cui lebih lanjut menggambarkan reaksi Rusia pasti tidak menyukai keputusan Finlandia dan Swedia.
Namun begitu, ini menjadi kesempatan bagi Rusia untuk menjelaskan pada Finlandia dan Swedia tentang Moskow tidak memberi ancaman hingga seharusnya bisa selesai secara politik.
“Mendapatkan keanggotaan NATO untuk menanggapi publik domestik tidak berarti mereka [Finlandia, Swedia] akan melayani tujuan strategis AS untuk memprovokasi atau menyerang Rusia, jadi mereka tidak harus menyelesaikan masalah mereka dengan konflik, selama mereka dapat bersikeras untuk tidak memaksakan ancaman militer langsung terhadap satu sama lain," kata Cui menjelaskan.