PIKIRAN RAKYAT – Puluhan dokter hingga tenaga medis di Lebanon melakukan aksi mogok kerja selama dua hari.
Aksi mogok kerja disampaikan langsung oleh dua serikat pekerja medis profesional. Mereka mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk protes mereka terhadap kondisi ekonomi Lebanon yang memburuk.
Dilansir Pikiran Rakyat.com dari Arab News, setelah mengumumkan pemogokan kerja, puluhan dokter, perawat, dan tenaga medis pada Kamis, 26 Mei 2022 melakukan aksi unjuk rasa di luar Bank Sentral, Beirut, Lebanon.
Dalam pernyataan dua serikat medis, mereka juga menyampaikan tidak dapat menerima kebijakan Bank Sentral yang memaksakan dan membatasi kontrol modal secara acak untuk rumah sakit.
Sejak 2019, Lebanon mengalami krisis yang membuat mata uangnya kehilangan nilai tukar lebih dari 90 persen terhadap harga dolar AS.
Bahkan Bank Dunia mengatakan krisis ekonomi Lebanon menjadi salah satu krisis negara terburuk dalam sejarah modern.
Akibat krisis tersebut, sejumlah rumah sakit telah diperingatkan untuk tutup karena negara tidak mampu membayar pengeluaran atau membayar gaji karyawannya.
Kepala Serikat Pekerja Rumah Sakit Swasta Suleiman Haroun yang bergabung dalam aksi unjuk rasa mengatakan bahwa hancurnya sektor medis di Lebanon merupakan kesalahan pada kebijakan Bank Sentral.