PIKIRAN RAKYAT – Sumpah Ukraina untuk melakukan "segalanya" demi mempertahankan Donbas tampak goyah di beberapa hari terakhir.
Meningkat pesatnya kekuatan Rusia memukul mundur pasukan Kyiv, hingga memicu pertimbangan untuk mundur sementara dari beberapa daerah kunci, agar menghindari pengepungan.
Rusia dilaporkan melancarkan perang habis-habisan untuk wilayah Donetsk timur dan Luhansk yang membentuk Donbas, sebagai jantung industri Ukraina.
Dalam pidato hariannya kepada Ukraina, Presiden Zelensky mengatakan Rusia telah mempersiapkan serangan artileri serta cadangan militer maksimum di Donbas.
Baca Juga: Kasus Orang Hanyut di Sungai Aare Swiss 15-20 Kejadian per Tahun
"Ada serangan rudal, serangan pesawat, semuanya makin intens,” ujar Zelensky, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Straits Times, Sabtu, 28 Mei 2022.
“Kami melindungi tanah kami dengan cara yang diizinkan oleh sumber daya pertahanan kami saat ini. Kami melakukan segalanya untuk meningkatkan pertahanan," ujarnya.
Separatis pro-Rusia mengklaim pada Jumat, 27 Mei, mereka telah merebut kota Lyman antara Severodonetsk dan Kramatorsk, di jalan menuju kota-kota utama yang masih di bawah kendali Kyiv.
Baca Juga: Pencarian Anak Ridwan Kamil Terkendala Situasi Alam, Dubes Berharap Eril Segera Ditemukan
Pasukan Rusia juga mendekati Severodonetsk dan Lysychansk di provinsi Luhansk, dengan laporan yang saling bertentangan tentang sejauh mana kemajuan mereka.