PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken pada Kamis, 2 Juni 2022, berjanji bahwa AS akan terus membela kebebasan beragama di seluruh dunia.
Antony Blinken mengatakan hal itu sebagai respons laporan setebal lebih dari 2.000 halaman tentang keadaan toleransi beragama di negara-negara di seluruh dunia.
Laporan 2021 tentang Kebebasan Beragama Internasional adalah survei tahunan yang disampaikan kepada Kongres dan mencakup keadaan kebebasan beragama di hampir 200 negara di seluruh dunia. Bagian negara demi negara tersedia online di #.
Akan tetapi, hasil laporan yang dipaparkan sekilas oleh Antony Blinken justru menuai kritik dari pendukung kebebasan beragama.
Baca Juga: Kualitas Layanan Publik Meningkat, Kemensos Raih Penghargaan dari Ombudsman
Laporan tersebut dikritik pendukung kebebasan beragama, bahwa pemerintahan Joe Biden telah menarik beberapa negara kunci seperti Nigeria untuk pertimbangan politik atau diplomatik ke arah agama.
Antony Blinken saat mendapat kritik tersebut justru menghindar untuk menjawabnya.
Dalam briefing, Antony Blinken memuji Maroko, Taiwan, Timor Leste, dan Irak atas berbagai akomodasi yang diberikan kepada agama minoritas.
Kata Antony Blinken negara-negara tersebut sukses melindungi minoritas mulai dari penyertaan Sejarah Yahudi dalam kurikulum sekolah Maroko hingga kunjungan Paus Fransiskus ke Irak tahun 2021.