PIKIRAN RAKYAT - Bentrokan hipotesis antara Polandia dan tentara Rusia di Ukraina, tidak akan menyebabkan pecahnya permusuhan antara Rusia dan NATO.
Analis Politik, Andrei Suzdaltsev menyarankan dalam sebuah wawancara dengan Ukraina.ru, AS sudah menyatakan, jika anggota NATO "tersentuh" Rusia, maka perang lebih besar bisa terjadi.
Akan tetapi, sebagai contoh, ia mengutip Perang Falklands (2 April - 14 Juni 1982), konflik bersenjata antara Argentina dan Inggris Raya.
Baca Juga: Teddy Pardiyana Sebut Almarhumah Lina Belum Tenang, Minta Rizky Febian dan Putri Delina Mediasi
Pada saat itu, Inggris adalah anggota dari Aliansi Atlantik Utara, tetapi berpartisipasi dalam konflik itu sendiri.
"Saya juga tidak setuju dengan pendapat aneh bahwa bentrokan antara Polandia dan tentara Rusia secara otomatis akan menyebabkan perang antara Rusia dan NATO," katanya.
"Itu mungkin terjadi di wilayah Polandia, tetapi dalam kasus wilayah Ukraina itu mungkin lebih sulit,” kata Suzdaltsev.
Baca Juga: Teddy Pardiana Tak Terima Disebut Pemalas: Kerja atau Enggak, yang Diutamakan Kesejahteraan si Kecil
Menurutnya, Warsawa dapat melancarkan operasi khusus di Ukraina tanpa menarik dukungan pasukan NATO.
“Kami sangat menyadari bahwa Polandia dapat diberi segala sesuatu yang diperlukan sehingga dapat menggantikan Angkatan Bersenjata Ukraina yang dikalahkan,” ilmuwan politik itu menjelaskan.