kievskiy.org

Tercium Ada Ancaman Kudeta di Ukraina, Mantan Intelijen AS: Amerika Terancam

Personel darurat bekerja di dekat sebuah bangunan yang rusak setelah serangan militer, di Odesa, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 9 Mei 2022.
Personel darurat bekerja di dekat sebuah bangunan yang rusak setelah serangan militer, di Odesa, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 9 Mei 2022. /Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Intelijen AS, Larry Johnson buka suara soal apa yang dikatakan mantan Menteri Luar Negeri, Henry Kissinger soal penyelesaian damai dengan Rusia tidak akan semudah yang dibayangkan.

"Saya tidak yakin apakah itu arogansi, atau delusi, penipuan diri sendiri, tetapi jelas kenyataan dari apa yang terjadi di lapangan mulai meresap," kata dia.

Namun menurutnya langkah damai tetap harus ditempuh, termasuk Amerika dan Barat yang ikut bertanggung jawab dengan mengirimkan banyak senjata ke Ukraina.

"Saya perhatikan bahwa sekarang laporan mulai muncul dalam 24 jam terakhir, Amerika Serikat dan Inggris mulai melangkah dan menekan pembicaraan dengan Rusia untuk mendapatkan gencatan senjata," katanya.

Baca Juga: Jenazah Pejuang Ukraina yang Gugur di Mariupol Telah Diserahkan pada Pihak Keluarga

"Tetapi satu-satunya alasan untuk gencatan senjata adalah bahwa Rusia menghancurkan militer Ukraina. Itu selalu diperjuangkan, saya percaya, untuk mengepung dan menghancurkan beberapa unit di timur dalam apa yang disebut 'kuali'. Bisa saja terjadi," ucapnya lagi menjelaskan.

Dorongan untuk perdamaian yang dinegosiasikan hanyalah pengakuan bahwa Ukraina telah kalah perang.

Namun, itu harus dilihat lebih dalam di antara pemegang kekuasaan tertinggi dan para jenderal di medan tempur.

"Saya pikir masih harus dilihat apakah ada perpecahan antara kepemimpinan politik Zelensky dan para pemimpin militer," tutur Larry Johnson.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat