kievskiy.org

Kremlin Salahkan Putin Soal 'Operasi Khusus' di Ukraina, Minta Segera Ubah Status Jadi Perang Melawan Barat

Ilustrasi Pasukan Rusia saat hendak mengepung pasukan Ukraina.
Ilustrasi Pasukan Rusia saat hendak mengepung pasukan Ukraina. /Reuters/Alexander Ermochenko Reuters/Alexander Ermochenko

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Ukraina, Vladimir Putin secara konsisten menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus".

Akan tetapi, seorang anggota parlemen Kremlin telah menolak label tersebut dan menyarankan untuk membuat keputusan baru jika negara sedang berperang agar anggaran untuk situasi itu bisa digunakan.

Retakan mulai terlihat di antara pembawa acara TV Negara Rusia, ketika satu anggota parlemen Kremlin menolak label "operasi militer khusus" Vladimir Putin untuk invasi ke Ukraina.

Dia bahkan memperingatkan bahwa militer negara itu hanya menggunakan anggaran seadanya dalam 'perang' di Ukraina, sebagaimana yang terjadi saat ini.

Baca Juga: Warga Garut Dihebohkan dengan Lubang Besar di Bawah Rumah Warga yang Ambruk

Sejak memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina, Presiden Rusia telah menolak untuk menyebut konflik yang sedang berlangsung di negara tetangga itu sebagai 'perang', alih-alih lebih suka menyebutnya sebagai "operasi militer khusus".

Pembawa acara TV Negara Rusia telah mendukung kampanye ini, meluncurkan berbagai ancaman pemusnahan nuklir di Barat, dan dengan kepala RT memperingatkan bahwa kerugian Rusia akan 'berakhir dengan buruk bagi kemanusiaan'.

Namun, karena laporan menunjukkan bahwa moral di antara pasukan Rusia sedang berkurang, sebuah klip dari satu perdebatan sengit di TV Rusia tampaknya menunjukkan keretakan yang berkembang antara Putin dan mantan pelayannya yang setia.

Baca Juga: Roundup: Heboh Harga Tiket Candi Borobudur Naik Rp750 Ribu, Pemerintah Sudah Buat Keputusan Baru

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat