kievskiy.org

AS Serang Industri Panel Surya China di Xinjiang sebagai Kerja Paksa, Beijing Buka Suara

China memberi tanggapan pada AS yang terus menyerang sektor fotovoltaik Xinjiang sebagai kebijakan kerja paksa Beijing.
China memberi tanggapan pada AS yang terus menyerang sektor fotovoltaik Xinjiang sebagai kebijakan kerja paksa Beijing. /REUTERS/TINGSHU WANG

PIKIRAN RAKYAT - China memberi tanggapan pada AS yang terus menyerang sektor fotovoltaik Xinjiang sebagai kebijakan kerja paksa Beijing.

Kementerian Luar Negeri China menyatakan klaim AS sepenuhnya palsu terhadap sektor fotovoltaik Xinjiang sebagai kebijakan kerja paksa.

Selain membantah tuduhan, China menekankan AS yang membuat pusat dari kerja paksa.

Alih-alih mencoreng industri China, AS sedang membuat kerugian dengan sengaja mengarang kebohongan tentang kerja paksa di Xinjiang.

Baca Juga: China Gagal Bantu Rusia, Vladimir Putin Marah kepada Xi Jinping dengan Kata-Kata Kasar

"Fakta bahwa AS dengan sengaja mengarang kebohongan tentang kerja paksa di Xinjiang akan mengganggu perdagangan dan rantai pasokan sektor PV global, dan merusak upaya global untuk mengatasi perubahan iklim, dan juga merugikan AS sendiri," ujar Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam konferensi pers terbaru, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global Times.

Sebelum muncul tanggapan dari China, Perwakilan Dagang AS Katherina Tai menyatakan Xinjiang memiliki masalah kerja paksa yang serius, meski diakui AS masih bergantung 85 persen panel surya dari wilayah itu.

"China telah berulang kali menekankan bahwa (tuduhan AS terhadap) 'kerja paksa' di Xinjiang adalah kebohongan nyata," tuturnya menyampaikan.

"AS berusaha untuk mengecualikan China dari rantai pasokan dan industri PV global dengan mengarang dan menyebarkan kebohongan melalui manipulasi politik, karena China adalah negara terbesar di dunia dalam pembuatan PV dan Xinjiang adalah basis produksi polisilikon global yang paling signifikan," kata Zhao menjelaskan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat