PIKIRAN RAKYAT - Rusia kembali disorot usai kasus yang menimpa para pengunjuk rasa wanita di kantor polisi mencuat.
Maret lalu, sekelompok wanita Rusia kabarnya ditangkap atas dugaan memprotes Vladimir Putin di ruang publik.
Para wanita kemudian diiring ke kantor polisi dan diminta membuka baju di ruangan berkamera pengawas.
Meski di hadapan mereka yang berdiri adalah polisi perempuan, namun pintu ruang pemeriksaan dilaporkan terbuka sehingga bukan tidak mungkin banyak polisi pria berlalu-lalang.
Baca Juga: Mbak Rara Tak Suka Anies Baswedan, Roy Suryo: Pawang Hujan Asli Takkan Bicara Pilihan Politik
Peristiwa ini kemudian dibeberkan oleh Olimpiada Usanova, pengacara para wanita Rusia yang menangani kasus dugaan pelecehan tersebut.
Usanova menyebut, sekelompok wanita itu terdiri dari remaja hingga orang dewasa.
“Para tersangka berusia 18 hingga 27 tahun ditangkap di dekat rapat umum dan menjadi sasaran perlakuan memalukan dan merendahkan,” kata Olimpiada Usanova.
Ada pun titah polisi membuka baju hingga pakaian dalam itu diduga dimaksud untuk menggeledah satu per satu individu.