kievskiy.org

Rusia Tembak Mati Tentara Inggris, Orangtua Korban Beri Kesaksian Tak Terduga

Ilustrasi: Pasukan SAS (Inggris) dan Delta Force (AS) telah hadir di Ukraina sebelum invasi Rusia terjadi.
Ilustrasi: Pasukan SAS (Inggris) dan Delta Force (AS) telah hadir di Ukraina sebelum invasi Rusia terjadi. /Reuters/Kacper Pempel

PIKIRAN RAKYAT - Seorang mantan tentara Inggris telah ditembak mati saat bertempur di garis depan di Ukraina.

Jordan Gatley, yang meninggalkan Angkatan Darat Inggris pada bulan Maret, telah dipuji sebagai "benar-benar pahlawan" setelah dia terbunuh di Kota Severodonetsk.

Dekan Gatley sebagai orangtua mengaku bangga dengan mengatakan Jordan pergi ke Ukraina setelah "mempertimbangkan dengan hati-hati" setelah tiran Rusia, Vladimir Putin mengirim pasukannya masuk.

Dean berbagi penghormatan emosional dari keluarga di Facebook untuk mengkonfirmasi berita tragis tersebut.

Baca Juga: Rusia Sebut Indonesia Salah Satu Kekuatan Timur Saat Menyikapi Duta Besar AS di Sejumlah Negara

"Saya tidak berpikir bahwa saya akan pernah menggunakan media sosial dengan cara ini tetapi Sally, Adam dan saya ingin berbagi beberapa berita keluarga dengan semua teman kami, tetapi ada terlalu banyak orang untuk dihubungi," kata dia.

"Kemarin 10 Juni 2022 kami menerima kabar duka bahwa putra kami, Jordan, telah ditembak dan dibunuh di kota Severodonetsk, Ukraina. Jordan meninggalkan Angkatan Darat Inggris pada Maret tahun ini untuk melanjutkan karirnya sebagai tentara di daerah lain," ucap sang ayah lagi.

Ia mengungkapkan jika sang putra telah mempertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk pergi ke Ukraina.

Dean mengatakan, keluarganya telah menerima "beberapa pesan" dari timnya yang memuji kekayaan pengetahuan, keterampilannya sebagai tentara, dan kecintaannya pada pekerjaannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat