PIKIRAN RAKYAT – Jungkir balik berusaha bergabung pada NATO, Finlandia dan Swedia harus menerima kenyataan pahit ekspektasinya tak bisa terpenuhi.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan dia tak yakin aliansi dapat mengatasi penentangan Turki terhadap status keanggotaan mereka.
Kedua negara Nordik itu mendaftar masuk blok pimpinan AS tersebut pada Mei lalu, lantaran ingin memastikan keamanan mereka di tengah operasi militer Rusia di Ukraina.
NATO menyambut dengan tangan terbuka, tetapi Turki memblokir langkah tersebut.
Turki menuntut Finlandia dan Swedia berhenti menyembunyikan anggota separatis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan memberlakukan embargo senjata di Ankara, jika ingin mendapat restunya.
Dalam sebuah wawancara dengan situs berita Politico, Rabu, 22 Juni 2022, Stoltenberg soal persistensi Turki.
Sebab, secara hukum NATO membutuhkan dukungan dari seluruh anggota, yaitu 30 negara untuk menerima negara baru.
“Kami memiliki sistem di mana kami didasarkan pada konsensus, begitulah cara kami membuat keputusan di NATO, kemudian akan sering ada situasi di mana satu atau beberapa sekutu tidak setuju dengan yang lain, dan kemudian kami harus mengatasinya,” katanya.