PIKIRAN RAKYAT - NATO menyetujui Turki untuk menganti nama negara mereka menjadi Turkiye.
Surat pergantian nama tersebut telah disampaikan kepada Sekjen NATO Jens Stoltenberg.
Lembaga-lembaga Uni Eropa telah diberitahu mengenai perubahan nama Turki tersebut.
Turki adalah anggota lama NATO, setelah bergabung pada tahun 1952. Februari ini, Turki menandai peringatan 70 tahun keanggotaan NATO.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan PBB juga telah mengakui perubahan nama Turki menjadi Turkiye.
“Turki adalah negara yang mampu mengembangkan kebijakan sosialnya sendiri dan mempraktikkannya sebagai negara yang kuat,” kata Erdogan, dilansir dari The Daily Sabah.
Sebelumnya Erdogan yang meminta nama baru, diduga karena merasa malu dan terganggu dengan nama internasional Turkey, karena punya terjemahan kalkun.
Baca Juga: Buron Asal Jepang Ditangkap di Indonesia, Kasus Penyelewangan Dana Covid-19