PIKIRAN RAKYAT - Krisis ekonomi yang semakin parah di Sri Lanka memicu protes massal.
Bahkan rakyat Sri Lanka memaksa Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk turun dari jabatannya.
Selain itu, Sri Lanka kini tengah berusaha mencari dana bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) demi keberlangsungan engara itu.
Pada Jumat, sehari setelah Wickremesinghe dilantik, pasukan keamanan melancarkan serangan protes dengan menduduki kawasan pemerintahan di Kolombo.
Lantas bagaimana kronologi krisis dan situasi mencekam di Sri Lanka? Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, berikut beberapa rangkuman perkembangannya:
31 Maret 2022: Demonstran melakukan aksi protes ke kediaman pribadi Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk memprotes kondisi ekonomi yang memburuk.
3 April 2022: Rajapaksa membubarkan kabinet, yang mencakup adiknya Basil Rajapaksa sebagai menteri keuangan. Tetapi kakak laki-lakinya, Mahinda Rajapaksa tetap menjadi perdana menteri.
9 April 2022: Protes meningkat, dengan demonstran yang menduduki bagian luar kantor Rajapaksa. Mereka menyerukan presiden untuk turun guna membuka reformasi politik.