PIKIRAN RAKYAT - Dunia sedang dilanda perubahan iklim, salah satunya efeknya yakni pemanasan global.
Tak hanya China, Australia, Eropa, atau Amerika Serikat saja yang dilanda pemanasan global.
Negara Timur Tengah pun saat ini merasakan dampaknya. Tingkat pemanasan di kawasan tersebut bahkan dua kali lipat rata-rata global.
Ini berpotensi mengancam hingga menghancurkan masyarakat serta ekonominya, menurut sebuah studi iklim terbaru.
Baca Juga: Bjorka is Back! Kembali dengan Akun Baru, Sang Hacker Langsung Serang Ketum PSSI: Bagaimana Rasanya?
Kecuali ada perubahan kebijakan dalam waktu dekat, lebih dari 400 juta penduduknya terancam menghadapi gelombang panas ekstrem.
Selain itu, laporan yang dirilis menjelang KTT Iklim COP27 PBB di Mesir akhir tahun ini menyebutkan, adanya ancaman lain berupa kekeringan berkepanjangan dan kenaikan permukaan laut.
Studi ini menemukan peningkatan rata-rata 0,45 derajat Celsius per dekade di Timur Tengah dan wilayah Mediterania timur, berdasarkan data untuk 1981-2019, padahal kenaikan rata-rata global adalah 0,27 derajat per dekade.
Tanpa perubahan segera, kawasan ini diproyeksikan memanas lima derajat Celsius pada akhir abad ini. Mungkin melebihi ambang batas kritis kemampuan manusia untuk beradaptasi di beberapa negara, kata laporan tersebut.