PIKIRAN RAKYAT - Di tengah semakin masifnya aktivitas manusia saat ini, emisi gas rumah kaca pun kian meningkat.
Hal tersebut disebabkan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, asap pabrik, dan hasil pembakaran bahan bakar dari kendaraan bermotor.
Adapun sisa pembakaran bahan bakar fosil dunia diperkirakan akan melepaskan 3,5 triliun ton emisi gas rumah kaca.
Angka itu menandai tujuh kali lipat dari anggaran karbon yang tersisa untuk membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat celcius, sebagaimana diungkapkan inventaris publik pertama hidrokarbon yang dirilis pada Senin 19 September 2022.
Aktivitas manusia sejak revolusi industri, yang sebagian besar ditenagai oleh batu bara, minyak dan gas, telah menyebabkan pemanasan di bawah 1,2 derajat celcius.
Selain itu, aktivitas manusia turut membawa serta kekeringan yang semakin parah, bencana banjir, dan badai yang dipicu oleh naiknya air laut.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan, sisa anggaran karbon Bumi menyebabkan semakin banyak polusi yang ditambahkan ke atmosfer, sebelum target suhu mencapai 1,5 derajat celcius.
Laporan Penilaian Kesenjangan Produksi PBB pada tahun lalu menemukan, lebih dari dua kali lipat bahan bakar fosil akan dibakar pada tahun 2023.