PIKIRAN RAKYAT - Limbah makanan memperburuk kelaparan di dunia dan menambah emisi gas rumah kaca, yang merupakan salah satu penyebab utama krisis iklim.
Dilansir laman ShareAmerica pekan kedua Mei 2022 lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa secara global sekitar sepertiga dari semua makanan terbuang atau hilang setiap tahun. Di seluruh dunia, makanan yang dibuang menyumbang 8 persen dari emisi gas rumah kaca secara keseluruhan.
Di Amerika Serikat, banyak aktivis dan organisasi mendorong daur ulang makanan. Upaya mereka membantu menyediakan pangan bagi masyarakat dan mengurangi emisi karbon.
Baca Juga: Limbah Baterai Kendaraan Listrik, Sentra Ekonomi Potensial di Masa Depan
Sistem pangan
Ketika Maria Rose Belding yang berusia 14 tahun menjadi sukarelawan untuk aktivitas amal, dia melihat makanan kedaluwarsa dibuang ke tempat sampah. Sementara banyak orang mengantre di bank makanan setempat.
“Itu adalah salah satu perasaan paling brutal yang pernah saya rasakan,” katanya kepada BBC pada Januari.
Dia menghabiskan beberapa tahun mengembangkan platform daring, Database MEANS.