kievskiy.org

Nurdles, Limbah Beracun Terburuk dan Berbahaya Diramal Akan Mendarat di Perairan Indonesia dan Malaysia

Ilustrasi perairan Indonesia.
Ilustrasi perairan Indonesia. /Pixabay/Julius_Silver

PIKIRAN RAKYAT - Selain tumpahan minyak di lautan, peneliti menemukan limbah beracun lainnya yaitu Nurdles.

Nurdles menjadi limbah beracun terburuk yang ada di lautan dalam bentuk pelet plastik kecil yang mengapung di perairan.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, Nurdles mulai ditemukan usai kapal kontainer X-Press Pearl terbakar dan tenggelam di Samudra Hindia pada bulan Mei 2021.

Terbakarnya kapal tersebut menimbulkan ketakutan Sri Lanka atas kerusakan lingkungan akibat 350 ton bahan bakar minyak berat kapal itu akan tumpah ke laut.

Baca Juga: Tega Minta Poligami, Lesti Kejora Bak 'Ditampar' Sikap Billar hingga Minta Semua Aset Kekayaan

Menanggapi insiden tersebut, PBB mengklasifikasikannya sebagai bencana maritim terburuk yang bukan disebabkan tumpahan bahan bakar mintak berat dan bahan kimia berbahaya di kapal.

Kondisi berbahaya dari bencana tersebut disebutkan PBB berasal dari tumpahan 87 kontainer penuh pelet plastik seukuran miju-miju yaitu nurdles.

Sejak bencana tersebut terjadi, nurdles terlah menyapu ratusan garis pantai Sri Lanka dan diperkirakan akan mendarat melintasi garis pantai Samudra Hindia dari Indonesia dan Malaysia hingga Somalia.

Bahkan, yang lebih parah lagi, nurdles ditemukan di mulut ikan dan tubuh lumba-lumba mati dengan sekira 1680 ton pelet plastik itu dilepaskan ke laut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat