kievskiy.org

Seperti Indonesia, Australia pun Mengalami Serangan Siber Terbesar

Ilustrasi hacker.
Ilustrasi hacker. /Pexels/Tima Miroshnichenko

PIKIRAN RAKYAT - Tak hanya Indonesia saja yang sedang maraknya pencurian data pribadi, negara tetangga Indonesia yaitu Australia pun sedang mengalaminya.

Namun, berbeda dengan Indonesia, langkah awal penanganan setelah adanya kasus pencurian data warga Australia pelanggan Optus. 

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berencana untuk mengubah undang-undang kerahasiaan data pribadi.

Baca Juga: 10.000 Orang Layangkan Ancaman ke Persib, Viking: Satu Kata, Lawan!

Optus merupakan anak perusahaan dari Singapore Telecoms Ltd, yang bergerak di bidang penyedia telekomunikasi dan termasuk kedalam perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Australia.

Kabar adanya pencurian data ini diungkap oleh Optus pekan lalu mengatakan bahwa data-data pribadi pelanggannya seperti alamat rumah, nomor surat izin mengemudi (SIM), dan nomor paspor telah bocor.

Optus juga mengabarkan hampir 10 juta pelanggan atau sekitar 40 persen populasi Australia telah bocor. 

Baca Juga: Duet Puan Maharani dan Krisdayanti Jadi Sorotan hingga buat Netizen Geram: Gak Takut Diazab Allah?

Sehingga insiden peretasan data pribadi ini menjadi kasus peretasan dara terbesar yang pernah terjadi di Australia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat