kievskiy.org

Rencana Putin Gagal, Hampir Setengah dari Pria yang Wajib Militer Tak Penuhi Syarat

Ilustrasi tentara Rusia.
Ilustrasi tentara Rusia. /Vadim Yakubyonok/ BelTA/Handout via Reuters

PIKIRAN RAKYAT- Pemberlakuan mobilisasi warga Rusia untuk dijadikan tenaga perang sempat gencar digaungkan oleh Vladimir Putin.

Namun, baru-baru ini tampaknya sikap Rusia di tengah invasi yang terjadi mendadak loyo.

Bahkan seorang komisaris militer wilayah Khabarovsk Rusia dicopot dari jabatannya setelah hampir setengah dari anggota baru yang direkrut harus dipulangkan.

Senin, 3 Oktober 2022 pagi waktu setempat, Gubernur wilayah mengungkapkan jika pemulangan ini terjadi karena mereka dinilai tidak memenuhi persyaratan wajib militer.

Baca Juga: 20 Orang Tewas Setelah Serangan terhadap Konvoi Warga Sipil di Ukraina, Rusia Dituding Jadi Pelakunya

Diketahui pada Mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua, kali ini kembali dideklarasikan oleh Presiden Vladimir Putin saat tanggal 21 September 2022.

Akan tetapi mobilisasi ini telah menyebabkan ketidakpuasan yang meluas di kalangan pejabat dan warga atas prosedur yang dilakukan.

Termasuk keluhan tentang petugas pendaftaran yang mengirimkan surat panggilan kepada orang-orang yang jelas-jelas tidak memenuhi syarat untuk terjun berperang.

"Dalam 10 hari, beberapa ribu warga negara kami menerima panggilan dan tiba di kantor pendaftaran militer," kata Mikhail Degtyarev, gubernur wilayah Khabarovsk di Timur Jauh Rusia, dalam sebuah unggahan video di aplikasi pesan Telegram.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat