PIKIRAN RAKYAT – Pada abad 17, kanal-kanal utama Belanda dibangun, sebagian kanal tersebut dibuat sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal yang datang dari Asia yang membawa muatanrempah-rempah dan sutra.
Tiga kanal utama meliputi Keizersgracht, Prinsengracht, dan Herengracht. Ketiganya dikelilingi 1.550 bangunan monumental dengan arsitektur membentuk ‘sabuk kanal’ yang dikenal dengan sebutan Grachtengordel.
Sekira 200 ratus tahun pascadibangunnya kanal di zaman kegemilangan Belanda. Akhir abad ke-19, pada era industri, sepeda mulai diproduksi massal di dunia.
Pemerintah kota Amsterdam melihat kesempatan itu dan kemudian membangun jalur khusus di sisi-sisi kanal sungai dan daerah sekitarnya.
Selain memiliki julukan ‘Venesia dari Utara’, Belanda juga mendapat sebutan ‘Negeri Sejuta Sepeda’ karena warganya yang gemar bersepeda saat beraktivitas.
Baca Juga: Paspor Indonesia Tanpa Tanda Tangan Pemilik Kembali Ditolak, Berikut Rilis Kedutaan Besar Belanda
Pemerintah Belanda juga membangun jalan khusus sepeda agar lebih tertata, lengkap dengan rambu lalu lintas ‘khusus’ sepeda.
Seiring waktu, pembangunan jalur khusus sepeda di sisi kanal-kanal utama legendaris Amsterdam semakin terarah dan berkelanjutan selama seabad terakhir.
Akan tetapi, pembangunan yang terproyeksi jelas dan terarah itu di memunculkan masalah. Jumlah sepeda jadi banyak.