kievskiy.org

Presiden Iran Sebut Protes Anti-Hijab Membuka Jalan bagi Serangan Teror di Negaranya

Aksi demonstran menyalakan api di tengah protes yang terjadi di Iran.
Aksi demonstran menyalakan api di tengah protes yang terjadi di Iran. /Reuters/Wana News Agency via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menegaskan bahwa kerusuhan yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini beberapa bulan lalu membuka jalan bagi serangan teroris.

Pada Kamis, 27 Oktober 2022, Ebrahim Raisi mengungkapkan bahwa sehari pascakerusuhan tersebut ada seorang pria bersenjata melakukan teror dan menewaskan sedikitnya 15 orang di sebuah masjid.

Serangan berdarah di selatan Shiraz itu terjadi saat ribuan pelayat datang memberikan penghormatan kepada Amini di kota kelahirannya, tepat 40 hari setelah kematiannya dalam tahanan polisi.

Raisi muncul dan memberikan pendapatnya serta mengaitkan dua tragedi tersebut.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022, Cocok Dibagikan ke WhatsApp hingga Instagram

Tujuan musuh adalah untuk mengganggu kemajuan negara, dan kemudian kerusuhan ini membuka dasar bagi tindakan teroris,” ujarnya.

Ebrahim Raisi bersumpah akan memberikan hukuman yang keras atas pembunuhan massal di mausoleum Muslim Syiah Shah Cheragh selama salat magrib.

Serangan tersebut adalah serangan yang diklaim oleh kelompok ekstremis Sunni Negara Islam.

Gelombang protes diketahui sudah melanda Iran sejak Mahsa Amini, 22 tahun asal Kurdi, meninggal pada 16 September lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat