PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) baru-baru ini berencana memberikan sanksi atas kasus demonstrasi di Iran.
Tercatat ada lebih dari selusin pejabat Iran yang masuk ke dalam daftar hitam sanksi.
Pemberian sanksi tersebut dilakukan pada Rabu, 26 oktober 2022 untuk memberi tindakan keras terhadap demonstrasi pasca kematian Mahsa Amini.
Mahsa Amini merupakan gadis yang berusia 22 tahun saat ditahan oleh polisi moral dan tewas ketika proses penahanan.
Baca Juga: Sidang Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria Dimulai, 10 Saksi Hadir, Pak RT hingga Pengusaha CCTV
Pengumuman sanksi terjadi ketika pasukan keamanan Iran diketahui telah melakukan penembakan terhadap ribuan demonstran yang berkumpul di kampung halaman Amini.
Yang mana unjuk rasa tersebut merupakan bagian dari peringatan 40 hari sejak kematian Mahsa Amini, menurut Hengaw, sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Norwegia.
Sanksi pun diberikan kepada Mohammad Kazemi, yakni selaku kepala intelijen Korps Pengawal Revolusi Islam, dan Hossein Modarres Khiabani, gubernur provinsi Sistan dan Baluchistan.
Provinsi Sistan dan Balychistan yang mana lokasi tersebut merupakan lokasi dari beberapa kekerasan terburuk yang dipicu oleh protes baru-baru ini.