PIKIRAN RAKYAT – Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman menyebut Arab Saudi memilih bersikap dewasa dalam menghadapi perselisihan terkait pasokan minyak dengan Amerika Serikat (AS).
Perselisihan Riyadh dengan Gedung Putih terjadi karena keputusan kartel OPEC+ yang dipimpin Arab Saudi memangkas target produksi minyak dunia, pekan lalu.
Pihak Gedung Putih menuding keputusan tersebut sebagai bentuk keberpihakan Arab Saudi kepada Rusia.
Baca Juga: Olaf Scholz Izinkan Perusahaan China Miliki Sedikit Saham di Hamburg karena Takut Jerman Bergantung
Di sisi lain, tudingan AS itu dibantah oleh pihak kerajaan sebagai tuduhan tak beralasan dan pertengkaran yang tidak mendasar.
Ketika Menteri Energi Arab Saudi itu ditanya tentang cara mengembalikan hubungan bisnis energi dengan AS, dia mengatakan negaranya lebih memilih untuk menjadi pihak yang lebih dewasa.
“Arab Saudi memilih untuk menjadi ‘pria dewasa’ dan membiarkan dadu jatuh dengan sendirinya”
Baca Juga: Robot Berbentuk Ikan, Dirancang Dapat Menyedot Sampah Mikroplastik Dalam Air
“Kami terus mendengar Anda (AS) 'bersama kami atau melawan kami', apakah ada ruang untuk 'kami bersama rakyat Arab Saudi'?" kata Menteri Energi Arab Saudi, Abdulaziz bin Salman di konferensi Future Initiative Investment (FII) di Riyadh