kievskiy.org

Akibat Krisis Dana, Yaman Alami Kenaikan Kasus Kekurangan Gizi pada Anak hingga 20 Persen

ILUSTRASI anak-anak.*
ILUSTRASI anak-anak.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Perwakilan UNICEF Yaman, Sara Beysolow Nyanti menginformasikan bahwa jumlah anak-anak yang kekurangan gizi di Yaman dapat meningkat hingga 2,4 juta pada akhir tahun akibat kurangnya dana kemanusiaan. 

"Jika kita tidak menerima dana mendesak, anak-anak akan didorong ke ambang kelaparan dan banyak yang akan mati. Kami tidak dapat melebih-lebihkan skala darurat ini," ujar Sara. 

Puluhan ribu orang telah tewas, banyak di antaranya merupakan warga sipil. Yaman telah dihancurkan selama lebih dari lima tahun oleh perang yang mengadu gerakan Houthi yang selaras dengan Iran yang mengendalikan sebagian besar negara. 

Baca Juga: Persib dalam Sejara: Begini Cerita 3 Pemain Asal Thailand Bisa Memperkuat Maung Bandung

Krisis kemanusiaan ini disebut sebagai yang terburuk di dunia, oleh karena itu UNICEF memperingatkan kenaikan 20 persen dalam jumlah anak yang kekurangan gizi di bawah usia lima tahun. 

PBB mengatakan tidak memiliki cukup dana untuk mempertahankan respons bantuan terbesar di dunia. Bulan ini pihaknya berjanji mengangkat setengah dari apa yang dibutuhkan dan program bantuan yang berdampak pada jutaan akan ditutup dalam beberapa minggu mendatang.

UNICEF meminta sekitar Rp 6,5 miliar untuk tanggapan kemanusiaan, yang saat ini hanya 39 persen didanai, dan sekitar Rp 756 miliar untuk tanggapan Covid-19 yang hanya didanai 10 persen.

Baca Juga: Kapan Waktunya Harus Mengganti Kata Sandi? Berikut Saran dari Pakar Siber

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-cirebon.com dengan judul "Kurang Dana Saat Krisis Pandemi, UNICEF Laporkan Banyak Anak Kekurangan Gizi di Yaman"

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat