kievskiy.org

Darurat di Yaman, Koalisi Saudi Serukan Kembali ke Kesepakatan Riyadh

TERDAPAT ekskalasi yang keluar dari Kesepakatan Riyadh, di Yaman.*
TERDAPAT ekskalasi yang keluar dari Kesepakatan Riyadh, di Yaman.* /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Ibukota Yaman, Aden, dilaporkan kembali menghadapi situasi darurat, Senin, 27 April 2020.

Hal ini terjadi karena terdapat ekskalasi, dari pemberontakan bersenjata, yang melanggar Kesepakatan Riyadh.

Koalisi pimpinan Arab Saudi pun mengatakan semua pihak harus kembali ke status yang sudah ada sebelum Dewan Transisi Selatan (STC) di Yaman.

Baca Juga: Istri Kim Jong-un, Ibu Negara Korea Utara yang Misterius Bergelar 'Kamerad Ri Sol-ju'

Demikian pernyataan yang dipublikasi oleh kantor berita milik negara kerajaan tersebut, seperti dilansir Reuters.

Koalisi menyebutkan setiap langkah yang bertentangan dengan kesepakatan Riyadh harus dibatalkan, dan menyerukan  dihentikannya eskalasi apa pun di Yaman.

Pada Minggu STC, yang didukung oleh Uni Emirat Arab, mengumumkan aturan darurat di Aden dan seluruh pemerintah di bagian selatan, sebuah langkah yang digambarkan oleh Menteri Luar Negeri Yaman Mohammed Al-Hadhrami sebagai "dimulainya kembali pemberontakan bersenjata dan penolakan (STC) serta penarikan penuh dari kesepakatan Riyadh."

Baca Juga: Info Ramadhan 1441 H, Tradisi Unik di Indonesia Perang Meriam Bambu Nyaris Punah

Selama empat tahun terakhir Yaman, negara miskin di kawasan Arab, dilanda perang saudara antara milisi Houthi dan pendukung pemerintah yang diakui secara internasional.

Keterlibatan negara-negara asing dalam perang saudara itu memperumit keadaan, yang sampai kini belum ada tanda-tanda untuk mereda. ****

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat