PIKIRAN RAKYAT – Diberikan amanah sebagai pemimpin negara tentu bukanlah hal yang mudah. Mengatur satu keluarga saja bisa dibilang sulit, apalagi diberikan kepercayaan memimpin negara untuk memastikan sebuah negara aman dan tentram.
Mengurus negara yang tidak berkonflik saja sudah sulit, apalagi harus mengurus sebuah wilayah negara yang masih disengketakan.
Hal ini dialami oleh Mahmoud Abbas, presiden kedua Palestina.
Baca Juga: Profil Kate Middleton, Istri Pangeran William Sekaligus Putri Wales
Dengan demikian, Mahmoud Abbas harus memikirkan strategi terbaik demi kepemimpinannya dalam menjaga kedaulatan Palestina.
Pria yang kerap dikenal dengan nama Abu Mazen ini lahir di Safed, Mandat Palestina, pada 15 November 1935. Namun, sumber lain menyebit bahwa dia lahir pada 26 Maret 1935.
Ketika Perang Palestina terjadi pada 1948, dia bersama keluarganya pindah ke Suriah, tepat setelah tamat menuntut ilmu di jenjang sekolah dasar di Safet.
Baca Juga: Profil Gerardus Mercator, Pelopor dalam Sejarah Kartografi
Semasa hidupnya di Suriah, Abbas melanjutkan sekolah menengah dan perguruan tingginya di kota Damaskus yaitu mengambil jurusan hukum di Universitas Damaskus.